Setiap tahun pada tanggal 1 Mei, dunia menyaksikan perayaan Hari Buruh, yang lebih dikenal sebagai May Day. Namun, di tengah sorotan atas perayaan ini, mungkin masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami makna sebenarnya di balik istilah May Day.
Bukan sekadar sebuah perayaan atau hari libur semata, May Day merupakan momen yang mendalam dan penting bagi para pekerja di seluruh dunia. Ini adalah momen di mana suara para buruh didengar, diakui, dan diperjuangkan.
May Day, dengan segala kompleksitas dan maknanya, bukanlah sekadar seremoni tahunan. Ini adalah pengingat yang kuat akan pentingnya kesetaraan, keadilan, dan perlindungan bagi para pekerja di seluruh dunia.
Hari Buruh, perayaan yang lahir dari perjuangan para pekerja yang tidak kenal lelah dalam meraih hak-hak mereka di tengah perubahan industri. Dalam sejarah pada abad ke-19, di Eropa Barat dan Amerika Serikat, kondisi kerja yang buruk, jam kerja yang panjang, dan upah yang minim menjadi pemicu perlawanan oleh para pekerja.
Hari Buruh, perayaan yang lahir dari perjuangan para pekerja yang tidak kenal lelah dalam meraih hak-hak mereka di tengah perubahan industri. Dalam sejarah pada abad ke-19, di Eropa Barat dan Amerika Serikat, kondisi kerja yang buruk, jam kerja yang panjang, dan upah yang minim menjadi pemicu perlawanan oleh para pekerja.
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Hari Buruh adalah Insiden Haymarket pada tahun 1886 di Chicago, Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Mei 1886, ribuan pekerja turun ke jalan untuk memperjuangkan hak mereka.
Demonstrasi ini mencapai puncaknya ketika tindakan kekerasan terjadi di antara polisi dan demonstran. Peristiwa ini memicu aksi protes yang lebih besar, yang kemudian dikenal sebagai Gerakan Haymarket. Meskipun berakhir dengan kekerasan, peristiwa ini menjadi titik tolak bagi perjuangan buruh di seluruh dunia.
Di Indonesia, Hari Buruh mulai diperingati sejak 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee yang bermula setelah tokoh kolonial bernama Adolf Baars protes mengenai harga sewa tanah yang dimiliki kaum buruh terlalu murah untuk menjadi perkebunan.
Oleh karena itu, sambil merayakan Hari Buruh, mari kita jangan lupa untuk meninjau ulang bagaimana kita dapat berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan menciptakan masa depan ketenagakerjaan yang lebih baik bagi semua.
Berbagai macam perlombaan, pemberian penghargaan kepada Pekerja Migran Indonesia yang berprestasi maupun yang mengabdi ke masyarakat, Cek Kesehatan Gratis serta hiburan organ tunggal. Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat Indonesia di Kuwait serta Warga Negara Asing. Masyarakat sangat antusias untuk hadir karena dimeriahkan dengan hadir nya organ tunggal, sehingga masyarakat Indonesia bisa ikut bernyanyi dan berjoget bersama. Tak ketinggalan pula Grandprize emas menjadi penyemangat para masyarakat Indonesia untuk hadir.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh ibu Duta Besar Indonesia untuk Kuwait yaitu Ibu lena Maryana beserta staff KBRI Kuwait City. Bapak Billman Marpaung sebagai Ketua FDIK membuka sambutan dengan menyatakan Peringatan Hari Buruh 1 Mei merupakan momentum dalam memperjuangkan hak buruh dan pekerja. Esensi dari Hari Buruh merupakan jembatan komunikasi antara tiga pihak yaitu pekerja, pemberi kerja, dan pemerintah setempat/kbri (untuk pekerja di luar negeri).
Apabila jembatan tersebut dihormati dan dapat dilaksanakan dengan baik pada setiap pihak tersebut, maka akan tercipta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Dapat kita pahami bahwa di dalam dunia kerja, baik pekerja, pemberi kerja, maupun pemerintah adalah pihak yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, dengan meningkatkan komunikasi dan hubungan baik, terutama di Hari Buruh yang bermakna ini, diharapkan dapat menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik.
Pekerja maupun buruh merupakan mitra kerja bagi pengusaha yang sangat penting peranannya. Mereka secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi dirinya, orang-orang di sekitarnya, maupun masyarakat Indonesia secara luas.
Di sisi lain, dunia usaha yang mampu tumbuh dengan baik juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan agar ekonomi berjalan semakin baik. Situasi ini pun nantinya juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat.
Kita sebaiknya memaknai Hari Buruh dengan cara menciptakan kehidupan yang lebih baik. Selamat Hari Buruh, ujarnya.
Sebelumnya Ketua pelaksana kegiatan Hari Buruh Irvan Januar memberi Sambutan dengan mengatakan pentingnya peningkatan skill dan edukasi sehinga bisa bersaing dengan Pekerja dari Negara Lain. Irvan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia acara Hari Buruh sehingga berjalan acara dapat berjalan lancar dan sukses.
Tak ketinggalan pula Ibu Lena Maryana sebagai Duta besar Indonesia untuk Kuwait membuka acara dengan Sambutan, Ibu lena mengatakan bahwa "United Nation (UN) nanti nya kalau kita panjang umur UN juga menetapkan akan ada yang namanya planet fifty fifty keseimbangan antara perempuan dan laki laki, namun laki laki jangan khawatir akan direbut karena ada bagian perempuan akan menyuarakan kepentingan tentang perempuan dan anak". Ibu lena mengatakan juga akan mengawal kepentingan perempuan dan anak anak, karena pada gilirannya apabila perempuan dan anak diperhatikan maka kepentingan masyarakat juga akan diperhatikan oleh Negara.
KBRI juga sangat menantikan informasi dan laporan laporan dari masyarakat, apabila tidak ada laporan atau informasi dari masyarakat, KBRI tidak tahu yang terjadi kepada masyarakat Indonesia.
Walaupun perempuan bisa tegas dlm negosiasi. Sebagai Duta Besar Perempuan di Middle East yang berani & tegas memperjuangkan hak dan perlindungan PMI (Pekerja Migran Indonesia). Ibu Lena juga Mengingatkan semua WNI di kuwait bahwa mereka memiliki “Ibu” di kuwait.
ibu Lena juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) sehingga acara acara yang di jadwalkan dapat berjalan dan Selamat Hari Buruh ujar nya.
ibu Lena juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) sehingga acara acara yang di jadwalkan dapat berjalan dan Selamat Hari Buruh ujar nya.
Meskipun kita mungkin tidak merayakan Hari Buruh Sedunia dengan cara yang sama seperti generasi sebelumnya, namun penting untuk menghargai artinya. Tanggal 1 Mei adalah momen untuk memperingati perjuangan pekerja di masa lalu, mengeksplorasi isu-isu yang masih relevan saat ini, dan menginspirasi aksi positif di masa depan. Dengan memahami dan menghargai perjuangan tersebut,
Tanggal 1 Mei juga adalah momen untuk memperingati perjuangan pekerja di masa lalu, mengambil inspirasi dari sejarah untuk membentuk masa depan yang lebih baik lagi. Dengan memahami dan menghargai perjuangan tersebut, kita semua, termasuk generasi muda, memiliki peran penting dalam mewujudkan dunia yang lebih baik. Semoga acara ini sebagai pengingat kita semua untuk mewujudkan buruh yang berkompeten, terampil serta berdaya saing. Selamat Hari Buruh Internasional.
-Fut
Comments
Post a Comment