Umat Islam di dunia bersuka cita merayakan Idul Fitri setiap tahunnya.
Mereka menghabiskan waktu bersama keluarga, tetangga, atau teman ketika Hari Raya tiba.Lebaran menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat bulan Ramadan.
Dalam merayakannya, setiap negara memiliki caranya sendiri, tergantung budaya dari masing-masing negara.
Ketika memasuki hari lebaran, ada negara yang menyambut perayaan ini dengan kesan yang mewah dan meriah, namun ada juga yang dirayakan secara sederhana.
Di Indonesia, merayakan lebaran bisa dibilang tradisi yang cukup meriah, mulai dari pawai takbiran hingga halal bi halal.
Namun ternyata, tradisi merayakan lebaran di Indonesia sedikit berbeda dengan tradisi lebaran yang ada di negara Timur Tengah seperti Kuwait.
Sehari sebelum masuk Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim di seluruh dunia biasanya menggelar tradisi Takbiran, yaitu mengumandangkan takbir kepada sang Pencipta semalam suntuk.
Perbedaan malam takbiran di Indonesia dengan Kuwait terletak di bedugnya.
Di Indonesia, bedug didentumkan di antara takbir yang dikumandangkan, sedangkan, di Kuwait mereka hanya mengumandangkan takbir saja tanpa bedug
Bagi umat Muslim di Indonesia, tradisi Halal Bi Halal seakan sudah jadi kewajiban di Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya usai salat Ied di pagi hari, mereka mendatangi rumah kerabat dan tetangga buat bersilaturahmi.
Di Indonesia sajian lebaran terbilang sangat mewah, banyak sekali kuliner sajian khas berbagai daerah seperti rendang, ketupat, opor ayam, pempek, bakso dan berbagai macam hidangan lainnya.
Tak ketinggalan pula masyarakat Indonesia di Kuwait merayakan idul fitri 1445 H di masjid Indonesia. Sekitar 1000 orang masyarakat Indonesia di Kuwait berkumpul di masjid Indonesia, reggai. Acara di mulai hari rabu 10 April 2024 pukul 05.45 waktu Kuwait, dengan di awali sholat ied dan imam sholat oleh ustad Ridho Ramadhan , LC. khotib sholat oleh Ustad Ahmad Junaedi, LC, MA. Duta besar Indonesia untuk Kuwait Ibu dra. Lena Maryana beserta keluarga dan staff KBRI Kuwait turut hadir merayakan Idul fitri bersama dengan masyarakat Indonesia di Kuwait.
Dalam ceramahnya, Ustad Ahmad menyampaikan pentingnya berbuat baik antar sesama manusia. Dan mengimbau agar semangat Idul Fitri dijadikan pondasi untuk membangun silaturahmi, membangun kerukunan, agar negara Indonesia menjadi negara yang makmur dan selalu dirahmati Allah.
Usai salat, perayaan lebaran di Kuwait dilanjutkan acara silaturahmi antara masyarakat Indonesia dengan Duta Besar RI beserta keluarga, serta menyantap makanan bersama tamu yang hadir. Menu-menunya yakni lontong, opor ayam, telor balado, gulai sayur, sambal kentang, bakso, berbagai macam kue dan minuman dingin.
Comments
Post a Comment