Daiya, Kuwait. Hari ini Kamis, 16 November 2017 pukul.19.00 WK berlangsung pertemuan diaspora Indonesia di Kuwait dengan perwakilan pihak PT. RAI (Regio Aviasi Industri). Desra Firza Ghazfan sebagai chief investment officer PT. RAI Indonesia hadir mensosialisasikan program proyek strategis nusantara, Pesawat R80 di Aula KBRI Kuwait.
Kegiatan yang mengusung tema "Mewujudkan R80 Mengudara di Angkasa Bumi Nusantara" dihadiri sekitar 100 orang partisipan yang antusias mengetahui lebih jauh informasi kedirgantaraan di tanah air beserta program donasi dan kesempatan investasi yang ditawarkan.
Pada Pertemuan tersebut, Duta Besar (Dubes) RI untuk Kuwait Tatang Budie Utama Razak dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari hasil pembicaraannya dengan BJ Habibie beberapa waktu lalu saat kunjungan kerja di Indonesia. Ide tersebut juga muncul dari inisiasi Dhanny Jauhar selaku Wakil Ketua II Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) yang sekaligus menjabat Sekretaris II Indonesian Diaspora Network (IDN) Global.
Secara garis besar, apa yang disampaikan Desra pada pertemuan tersebut adalah informasi kedirgantaraan di tanah air dan motivasi cinta bangsa dengan turut partisipasi mengembangkan tekhnologi anak bangsa berupa pesawat R80.
Pesawat R80 adalah awal dari series pesawat penumpang yang dimulai dengan huruf R (Regional). Dengan R80 mimpi industri kedirgantaraan BJ Habibie menemui harapan baru. Bagaimana caranya Indonesia mampu membuatnya sendiri, baik melibatkan masyarakat maupun pemerintah dalam dukungan pembiayaannya.
Dalam sebuah wawancara BJ Habibie menjelaskan bahwa kemampuan rakyat mengadakan crowdfunding (mengumpulkan sejumlah uang bersama) untuk R80, ini menandakan adanya political will untuk menguasai tekhnologi dan membuatnya sendiri. Ada 2 (dua) hal fungsi dari sistem crowdfunding, pertama membuktikan pada seluruh dunia khususnya Indonesia bahwa rakyat committed memiliki Pesawat R80.
Selanjutnya, berdasarkan political will itu akan memancing para investor lokal berminat partisipasi yang mana ada sistem return of investnya. Apa yang diberikan rakyat mungkin tidak besar jumlahnya, akan tetapi itu menjadi bukti nyata masyarakat mendukung tekhnologi Indonesia khususnya dunia kedirgantaraan.
Acara sosialisasi ini selanjutnya memberikan kesempatan kepada diaspora yang hadir untuk bertanya sejelas-jelasnya. Lalu pada sesi akhir diadakan ramah tamah menikmati hidangan makan malam bersama.
Spesial ucapan terima kasih Edi Rahmat selaku Ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait kepada Tatang Razak selaku Dubes RI dan juga kepada Staff KBRI yang telah mensupport penuh kegiatan sosialisasi tersebut. Juga ucapan terimakasih kepada seluruh diaspora yang hadir, termasuk kepada perwakilan PT. RAI diucapkan semoga sukses proyek Pesawat R80 nusantara.
Salam Diaspora!!!
Kegiatan yang mengusung tema "Mewujudkan R80 Mengudara di Angkasa Bumi Nusantara" dihadiri sekitar 100 orang partisipan yang antusias mengetahui lebih jauh informasi kedirgantaraan di tanah air beserta program donasi dan kesempatan investasi yang ditawarkan.
Pada Pertemuan tersebut, Duta Besar (Dubes) RI untuk Kuwait Tatang Budie Utama Razak dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari hasil pembicaraannya dengan BJ Habibie beberapa waktu lalu saat kunjungan kerja di Indonesia. Ide tersebut juga muncul dari inisiasi Dhanny Jauhar selaku Wakil Ketua II Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) yang sekaligus menjabat Sekretaris II Indonesian Diaspora Network (IDN) Global.
Secara garis besar, apa yang disampaikan Desra pada pertemuan tersebut adalah informasi kedirgantaraan di tanah air dan motivasi cinta bangsa dengan turut partisipasi mengembangkan tekhnologi anak bangsa berupa pesawat R80.
Pesawat R80 adalah awal dari series pesawat penumpang yang dimulai dengan huruf R (Regional). Dengan R80 mimpi industri kedirgantaraan BJ Habibie menemui harapan baru. Bagaimana caranya Indonesia mampu membuatnya sendiri, baik melibatkan masyarakat maupun pemerintah dalam dukungan pembiayaannya.
Dalam sebuah wawancara BJ Habibie menjelaskan bahwa kemampuan rakyat mengadakan crowdfunding (mengumpulkan sejumlah uang bersama) untuk R80, ini menandakan adanya political will untuk menguasai tekhnologi dan membuatnya sendiri. Ada 2 (dua) hal fungsi dari sistem crowdfunding, pertama membuktikan pada seluruh dunia khususnya Indonesia bahwa rakyat committed memiliki Pesawat R80.
Selanjutnya, berdasarkan political will itu akan memancing para investor lokal berminat partisipasi yang mana ada sistem return of investnya. Apa yang diberikan rakyat mungkin tidak besar jumlahnya, akan tetapi itu menjadi bukti nyata masyarakat mendukung tekhnologi Indonesia khususnya dunia kedirgantaraan.
Acara sosialisasi ini selanjutnya memberikan kesempatan kepada diaspora yang hadir untuk bertanya sejelas-jelasnya. Lalu pada sesi akhir diadakan ramah tamah menikmati hidangan makan malam bersama.
Spesial ucapan terima kasih Edi Rahmat selaku Ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait kepada Tatang Razak selaku Dubes RI dan juga kepada Staff KBRI yang telah mensupport penuh kegiatan sosialisasi tersebut. Juga ucapan terimakasih kepada seluruh diaspora yang hadir, termasuk kepada perwakilan PT. RAI diucapkan semoga sukses proyek Pesawat R80 nusantara.
Salam Diaspora!!!
Comments
Post a Comment