Kuwait, Hari ini adalah hari berbahagia bagi keluarga Ahmad Sofyan. Jika tahun lalu putranya yang bernama Zhafran berhasil lulus ujian sebagai Al-Hafidz setelah menamatkan (khatam Alqur'an) 30 juz, Kali ini Fauzan adik kandungnya berhasil lulus ujian sebagai Al-Hafidz. Fauzan bin Ahmad Sofyan sore tadi (28 Agustus 2017) mengikuti ujian di Markaz Tahfidzul Qur'an Kementerian Awqaf Kuwait yang berlokasi di Qashor.
Ini adalah berita gembira yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga Ahmad Sofyan, tetapi juga bagi masyarakat muslim Indonesia di Kuwait. Hadirnya Fauzan Al-hafidz, terus menambah deretan putra terbaik bangsa yang mampu di usia belasan tahun hafal ayat-ayat al-quran secara keseluruhan (30 juz). Dengan demikian saat ini ada 2 (dua) orang diaspora Indonesia hafidz qur'an berstatus pelajar di Kuwait, Ridho Romadhon bin Sulih Hamdani dan Fauzan bin Ahmad Sofyan.
Kiri ke kanan : Ridho, Zhafran dan Fauzan
Beberapa putra terbaik Indonesia di Kuwait yang juga sebagai Al-hafidz, saat ini sedang meneruskan jenjang pendidikannya diluar Kuwait. Ada yang berstatus mahasiswa di German (Gery Maulana bin Ruly Pradewa), dan sebagian besar sebagai pelajar di Qatar (Zhafran bin Ahmad Sofyan , Royyan bin Aidil, Yazid Yasien bin Suilh Hamdani). Sedangkan dua siswa Al-Hafidz lagi adalah Afri dan Thoriq.
Thoriq adalah putra dari Edy Rahmat selaku Ketua Indonesian Diaspora (IDN) Kuwait. Dalam waktu dekat ini Fauzan, Thoriq, Afri dan Faris Farhan akan menyusul ke Qatar setelah lulus test seleksi beasiswa baru-baru ini. Nama terakhir Faris, putra dari Sulih Hamdani yang dikenal sebagai keluarga Hafidz Qur'an di Kuwait. Faris telah menguasai hafalan 25 Juz Al-qur'an, dengan demikian tersisa 5 Juz untuk dilanjutkan semasa pendidikannya di Qatar.
Salah satu harapan masyarakat muslim Indonesia di Kuwait adalah bagaimana mereka mampu mengarahkan putra putrinya mendalami ilmu agama diluar kegiatan sekolah. Khususnya mempelajari dan menghafal Al-qur'an agar kelak menjadi para hafidz yang membanggakan dan berguna bagi keluarga serta masyarakat pada umumnya.
Ahmad Sofyan, Fauzan dan dua Staff Ministry Awqaf
Hampir disemua region Kuwait dibentuk kelompok Halaqoh/Usroh (mentoring, ta’lim, tarbiyah yang terdiri daripada sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius) anak-anak. Ini adalah upaya Kementerian Agama Kuwait memberikan pembinaan dan pendidikan akhlaqul karimah sedari usia dini. Kesempatan ini dimanfaatkan lebih dari ratusan anak Indonesia sebagai kegiatan rutin mereka diluar sekolah, khususnya diwaktu liburan sekolah.
Para calon hafidz cilik ini nantinya diharapkan terpacu dan termotivasi semangat mempelajari alquran dengan melihat dan mendengar adanya satu persatu putra Indonesia yang berada di Kuwait mampu lulus dengan sertifikat resmi dari Pemerintah Kuwait sebagai Hafidz Qur'an. Bahkan menjadi modal utama bagi mereka untuk dapat mengenyam lanjutan tingkatan pendidikan sekolah gratis baik ke Qatar maupun Saudi Arabia sebagaimana generasi sebelum mereka.
Selamat kepada Ahmad Sofyan sekeluarga atas kelulusan yang dicapai ananda Fauzan dan mendapatkan gelar Al-Hafidz dari Kementerian Awqaf Kuwait.
Salam Diaspora!
Ini adalah berita gembira yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga Ahmad Sofyan, tetapi juga bagi masyarakat muslim Indonesia di Kuwait. Hadirnya Fauzan Al-hafidz, terus menambah deretan putra terbaik bangsa yang mampu di usia belasan tahun hafal ayat-ayat al-quran secara keseluruhan (30 juz). Dengan demikian saat ini ada 2 (dua) orang diaspora Indonesia hafidz qur'an berstatus pelajar di Kuwait, Ridho Romadhon bin Sulih Hamdani dan Fauzan bin Ahmad Sofyan.
Beberapa putra terbaik Indonesia di Kuwait yang juga sebagai Al-hafidz, saat ini sedang meneruskan jenjang pendidikannya diluar Kuwait. Ada yang berstatus mahasiswa di German (Gery Maulana bin Ruly Pradewa), dan sebagian besar sebagai pelajar di Qatar (Zhafran bin Ahmad Sofyan , Royyan bin Aidil, Yazid Yasien bin Suilh Hamdani). Sedangkan dua siswa Al-Hafidz lagi adalah Afri dan Thoriq.
Thoriq adalah putra dari Edy Rahmat selaku Ketua Indonesian Diaspora (IDN) Kuwait. Dalam waktu dekat ini Fauzan, Thoriq, Afri dan Faris Farhan akan menyusul ke Qatar setelah lulus test seleksi beasiswa baru-baru ini. Nama terakhir Faris, putra dari Sulih Hamdani yang dikenal sebagai keluarga Hafidz Qur'an di Kuwait. Faris telah menguasai hafalan 25 Juz Al-qur'an, dengan demikian tersisa 5 Juz untuk dilanjutkan semasa pendidikannya di Qatar.
Salah satu harapan masyarakat muslim Indonesia di Kuwait adalah bagaimana mereka mampu mengarahkan putra putrinya mendalami ilmu agama diluar kegiatan sekolah. Khususnya mempelajari dan menghafal Al-qur'an agar kelak menjadi para hafidz yang membanggakan dan berguna bagi keluarga serta masyarakat pada umumnya.
Hampir disemua region Kuwait dibentuk kelompok Halaqoh/Usroh (mentoring, ta’lim, tarbiyah yang terdiri daripada sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius) anak-anak. Ini adalah upaya Kementerian Agama Kuwait memberikan pembinaan dan pendidikan akhlaqul karimah sedari usia dini. Kesempatan ini dimanfaatkan lebih dari ratusan anak Indonesia sebagai kegiatan rutin mereka diluar sekolah, khususnya diwaktu liburan sekolah.
Para calon hafidz cilik ini nantinya diharapkan terpacu dan termotivasi semangat mempelajari alquran dengan melihat dan mendengar adanya satu persatu putra Indonesia yang berada di Kuwait mampu lulus dengan sertifikat resmi dari Pemerintah Kuwait sebagai Hafidz Qur'an. Bahkan menjadi modal utama bagi mereka untuk dapat mengenyam lanjutan tingkatan pendidikan sekolah gratis baik ke Qatar maupun Saudi Arabia sebagaimana generasi sebelum mereka.
Selamat kepada Ahmad Sofyan sekeluarga atas kelulusan yang dicapai ananda Fauzan dan mendapatkan gelar Al-Hafidz dari Kementerian Awqaf Kuwait.
Salam Diaspora!
Comments
Post a Comment