Reggae, Sekitar 40 orang bertemu silaturahmi dikediaman Karjan Sanwirja. Salah satu diaspora senior yang bekerja di Sabah Hospital sebagai Staff Perawat Kementerian Kesehatan Kuwait sejak tahun 1993. Pertemuan tersebut dikemas dalam moment Arisan bulanan ormas PAWARMASKU (Paguyuban Warga Banyumas di Kuwait) serta rapat Pengurus Indonesian Badminton Club in Kuwait (IBC-K) yang dimulai sejak pukul 17.00 WK. (28/7/2017).
Melihat dari tamu yang hadir, ternyata cukup unik. Hal ini karena mereka yang datang dapat dikatakan dari berbagai generasi yang datang menginjakkan kaki di Kuwait. Mulai tahun 1993, 2000, 2001, 2003, 2007, 2009, 2012 hingga yang datang terbaru 6 bulan lalu awal tahun 2017. Acara berlangsung santai dengan sajian makanan khas Indonesia seperti Bakso, Nasi Ayam goreng, Osengan kacang panjang, Mendoan Banyumas, dan beberapa jajanan lainnya.
Kegiatan arisan bulanan yang dilakukan oleh beberapa ormas yang ada di Kuwait dengan latar belakang suku, asal daerah, dan profesi kerja, adalah dalam rangka menguatkan silaturahmi sesama diaspora Indonesia yang berada di perantauan. Umumnya tempat pelaksanaan bergantung pada musim (cuaca), Saat musim dingin maka di adakan di taman, pantai atau bahkan diperkemahan dengan berbagai kegiatan olahraga. Namun saat musim panas, in door adalah pilihan terbaik menghindari terik matahari yang terkadang mencapai 50 derajat celcius.
PAWARMASKU sendiri saat ini beranggotakan sekitar 15 san keluarga yang aktif hadir, berkurang dari jumlah sebelumnya dimana sebagian telah resigned kembali ketanah air. Ketua ormas Rakiman berhalangan hadir, sehingga Sumardi selaku anggota mengambil alih pada proses acara arisan tersebut.
Selanjutnya, setelah acara arisan selesai maka dilanjutkan dengan rapat Pengurus IBC-K. Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari Anto Dwi Santiko selaku ketua organisasi, dalam waktu dekat sekitar tanggal 21 - 23 September 2017 akan berlangsung kompetisi/tournament Badminton tingkat GCC (Gulf Corporation Council) yang diadakan di Kuwait.
Ajang Badminton GCC Open sendiri adalah bentuk kegiatan kompetisi resmi Pemerintah Kuwait (Kuwait Badminton Federation), namun beberapa tahun terakhir pelaksanaannya di serahkan ke Indian Badminton Association - Kuwait (IBAK). Penyelenggaraan tahun lalu diikuti dari berbagai club lokal dari negara India, Saudi, Qatar, Bahrain, Emirates, Philippine dan Indonesia. Hampir dari kesemua club mendatangkan pemain nasional dari negaranya masing-masing, baik sebagai pelatih maupun peserta tournament.
Diaspora yang tergabung dalam IBC-K pada tahun lalu berhasil meraih posisi ke-3 dalam tournamen tersebut. Rencananya kali ini pihak IBC-K akan mendatangkan 5 orang Tim Nasional yang terdiri dari 4 pemain putra dan 1 orang pemain putri. "Ini adalah perhelatan ajang antar negara, kita diaspora Indonesia berupaya merebut kemenangan pada ajang kali ini", ungkap Anto. "Untuk itu mohon dukungan dari berbagai pihak atas kelancaran rencana agar kami berhasil meraih kemenangan", lanjutnya.
Sekitar 10 orang Pengurus IBC-K yang menghadiri rapat, Mereka berharap Forum Diaspora Indonesia Kuwait (FDIK) atau Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait turut terlibat dalam rencana kegiatan yang akan mereka ikuti tersebut.
Pembahasan berlanjut pada rencana kegiatan kompetisi badminton yang akan diselenggarakan 5 Agustus 2017 dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, hadir disana koordinator dan pelaksana cabang olahraga badminton yang ditunjuk olah KBRI Nanang Reska dan I Gede Swastama Putra. Mereka berharap kegiatan ini menjadi motivasi dan latihan langkah menuju tournament GCC Open September yang akan datang.
Good Luck, Semoga Sukses...
Salam Diaspora!
Melihat dari tamu yang hadir, ternyata cukup unik. Hal ini karena mereka yang datang dapat dikatakan dari berbagai generasi yang datang menginjakkan kaki di Kuwait. Mulai tahun 1993, 2000, 2001, 2003, 2007, 2009, 2012 hingga yang datang terbaru 6 bulan lalu awal tahun 2017. Acara berlangsung santai dengan sajian makanan khas Indonesia seperti Bakso, Nasi Ayam goreng, Osengan kacang panjang, Mendoan Banyumas, dan beberapa jajanan lainnya.
Kegiatan arisan bulanan yang dilakukan oleh beberapa ormas yang ada di Kuwait dengan latar belakang suku, asal daerah, dan profesi kerja, adalah dalam rangka menguatkan silaturahmi sesama diaspora Indonesia yang berada di perantauan. Umumnya tempat pelaksanaan bergantung pada musim (cuaca), Saat musim dingin maka di adakan di taman, pantai atau bahkan diperkemahan dengan berbagai kegiatan olahraga. Namun saat musim panas, in door adalah pilihan terbaik menghindari terik matahari yang terkadang mencapai 50 derajat celcius.
PAWARMASKU sendiri saat ini beranggotakan sekitar 15 san keluarga yang aktif hadir, berkurang dari jumlah sebelumnya dimana sebagian telah resigned kembali ketanah air. Ketua ormas Rakiman berhalangan hadir, sehingga Sumardi selaku anggota mengambil alih pada proses acara arisan tersebut.
Selanjutnya, setelah acara arisan selesai maka dilanjutkan dengan rapat Pengurus IBC-K. Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari Anto Dwi Santiko selaku ketua organisasi, dalam waktu dekat sekitar tanggal 21 - 23 September 2017 akan berlangsung kompetisi/tournament Badminton tingkat GCC (Gulf Corporation Council) yang diadakan di Kuwait.
Ajang Badminton GCC Open sendiri adalah bentuk kegiatan kompetisi resmi Pemerintah Kuwait (Kuwait Badminton Federation), namun beberapa tahun terakhir pelaksanaannya di serahkan ke Indian Badminton Association - Kuwait (IBAK). Penyelenggaraan tahun lalu diikuti dari berbagai club lokal dari negara India, Saudi, Qatar, Bahrain, Emirates, Philippine dan Indonesia. Hampir dari kesemua club mendatangkan pemain nasional dari negaranya masing-masing, baik sebagai pelatih maupun peserta tournament.
Diaspora yang tergabung dalam IBC-K pada tahun lalu berhasil meraih posisi ke-3 dalam tournamen tersebut. Rencananya kali ini pihak IBC-K akan mendatangkan 5 orang Tim Nasional yang terdiri dari 4 pemain putra dan 1 orang pemain putri. "Ini adalah perhelatan ajang antar negara, kita diaspora Indonesia berupaya merebut kemenangan pada ajang kali ini", ungkap Anto. "Untuk itu mohon dukungan dari berbagai pihak atas kelancaran rencana agar kami berhasil meraih kemenangan", lanjutnya.
Sekitar 10 orang Pengurus IBC-K yang menghadiri rapat, Mereka berharap Forum Diaspora Indonesia Kuwait (FDIK) atau Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait turut terlibat dalam rencana kegiatan yang akan mereka ikuti tersebut.
Pembahasan berlanjut pada rencana kegiatan kompetisi badminton yang akan diselenggarakan 5 Agustus 2017 dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, hadir disana koordinator dan pelaksana cabang olahraga badminton yang ditunjuk olah KBRI Nanang Reska dan I Gede Swastama Putra. Mereka berharap kegiatan ini menjadi motivasi dan latihan langkah menuju tournament GCC Open September yang akan datang.
Good Luck, Semoga Sukses...
Salam Diaspora!
Comments
Post a Comment